Semasa kanak – kanak, tanpa sepengetahuanya, Kuroyanagi Tetsuka pernah dikeluarkan dari sekolah karena selalu membuat gaduh pada jam pelajaran. Oleh ibunya ia dipindahkan ke sekolah bernama Tomoe Gakuen. Sekolah ini sangat unik di zaman itu,yakni tahun 1940-an, disebabkan sistim pendidikanya yang bebas. Para murid tidak dikekang di ruang kelas dan jadwal yang ketat., melinkan diajar dengan cara yang menyenangkan, seperti piknik, menulis di lantai krlas, dan merayakan hari olahraga dengan cara khas. Di Tomoe Gakuaen, Totto chan mengalami berbagai kenangan, dari masuk bersama, jatuh di lubang toilet, samapai di tolak cintanya. Keistimewaan Tomoe Gakuen tak lepas dari upaya sang kepala sekolah, Kobayashi Sosaku. Selain mencintai anak – anak, ia juga telah menyerap ilmu pendidikan yang progresif dari negara – negara lain. Konon sekolah sebebas ini luput dari perhatian pihak pemerintah masa itu karena Kobayashi tak suka publisitas, hingga tak banyak yang tahu Tomoe Gakuen. Sekolah ini terbar pada tahun 1945 di tengah kecamuk Perang Dunia II. Dari kacamata bidang pendidikan, sistem belajar Tomoe Gakuen sangat efektif sekaligus sesuai dengan sifat anak – anak dan inilah yang memvbuat Totto-chan dengan cwemenjadi perhatian pendidik dan masyarakt pada umumnya. Kuroyanagi sendiri mengaku bahawa sifat – sofat positifnya di masa kecil berkembang berkat pengertian dan perhatian kepala sekolah.
Buku Totto chan merupakan hasil dari pengalaman masa kecil Tetsuka Kuroyanagi yang berhasil terjual 4.500.000 jilid dalam setahun. Bahkan Totto-chan telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan Kuroyanagi ditunjunk sebagi duta UNICEF karena buku ini.
Judul : Totto chan Gadis Kecil di Jendela
Posting Komentar